Kamis, 29 Juli 2021

 

Etika Berkomunikasi Dengan Guru Dalam Pembelajaran Daring 

Saat ini pembelajaran daring menjadi solusi terdepan untuk melakukan sebuah pembelajaran di suatu sekolah. Peserta didik harus mengikuti pembelajaran daring supaya tidak ketinggalan materi yang disampaikan oleh guru. Dalam pembelajaran daring banyak aplikasi yang digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran, seperti blog, microsoft  office 365, google classroom, google meet, google drive dan lain-lain. 

Dengan pembelajaran daring setiap siswa pasti membutuhkan komunikasi dengan guru, baik untuk bimbingan tugas, konsultasi, izin dan keperluan lainnya. Tidak hanya dengan SMS biasa, kalian juga bisa menggunakan aplikasi pesan instan, seperti WhatsApp, LINE, Telegram, BBM dan lain-lain. Namun demikian, WhatsApp tetap dipilih karena aplikasi ini bersifat formal dan banyak digunakan. Naah.. di bawah ini adalah etika menghubungi guru melalui Whatsapp, silahkan disimak.


Tahu waktunya


Jangan coba-coba menghubungi gurumu pada jam sibuknya, seperti pada jadwal mengajar daring, jadwal rapat rutinnya, atau jam sibuk lainnya! Beliau bisa terganggu karena pesanmu dan tentu saja pesanmu akan diabaikan. Cobalah hubungi gurumu saat waktu kosong, misalnya pada saat selesai pembelajaran daring, setelah dhuhur atau jam makan siang, menjelang sore hari atau menjelang waktu isya'.

Pasang foto profil yang wajar dan gak alay.

Foto profil pada Whatsapp dapat mengundang niat guru untuk membalas pesanmu atau tidak. Gunakan foto profil yang wajar, seperti berpose biasa dan tidak norak. Boleh menggunakan foto bersama teman-teman, keluarga atau kerabatmu, tetapi tidak menggunakan foto mesra dengan pacarmu atau berpose alay dan norak lainnya.

Ucapkan salam pembuka.


Selalu gunakan kata sapaan sebelum tulisan inti pesanmu, seperti "Assalamu'alaikum",  "Selamat pagi, Pak/Bu"; "Selamat Siang, Pak/Bu"; "Selamat malam, Pak/Bu", tergantung waktu saat kamu mengirim pesan. Hal ini bertujuan agar guru menilaimu sebagai pribadi yang punya tata krama.

Perkenalkan dirimu terlebih dahulu.


Kamu harus memperkenalkan dirimu terlebih dahulu. Sebab, gurumu tidak menyimpan setiap nomor ponsel yang pernah menghubunginya. Perkenalkan dirimu dengan singkat dan jelas, seperti nama, kelas, dan nomor absen.

Sampaikan pesanmu dengan to the point.


Langsung tuliskan tujuanmu menghubungi gurumu tersebut dengan tidak bertele-tele, seperti mau konsultasi maetri yang kurang faham atau soal tugas-tugas yang tidak dimengerti. Jangan terlalu banyak berbasa-basi supaya gurumu tidak jenuh dengan pesanmu.

Tidak perlu menggunakan emoji.





Pesanmu kepada guru bersifat formal. Oleh karena itu, jangan menggunakan emoji atau emoticon supaya kamu tidak dianggap lebay oleh guru. Walaupun isi pesanmu menunjukkan keadaan yang bahagia, sebaiknya tidak menggunakan emoji "smile" atau emoji "sad" jika isi pesanmu tersirat kesedihan. Untuk point ini menurut Bu Nana boleh saja sih kalian menggunakan emoji saat chat dengan guru asalkan tidak berlebihan.

Jangan terlalu mendesak guru untuk membalas pesanmu.



Gurumu tidak membalas pesanmu, padahal kamu mengirim pesan kepadanya saat tidak pada jam sibuknya. Dalam keadaan tersebut, janganlah kamu mengirim pesan yang berisi kata-kata desakan kepada beliau, apalagi sampai mengirimkan kata "PING" berkali-kali.

Sangat tidak sopan kan? Tunggulah beberapa jam, kemungkinan gurumu sedang berkendara di jalan, atau ada kegiatan mendesak lainnya. Ketika keperluanmu dengan gurumu sangat mendesak, boleh menghubungi beliau sekali lagi, tetapi tetap dengan kata-kata yang sopan. Jika tidak dibalas lagi, berarti gurumu sangat sibuk sehingga kamu harus mengalah dulu dan mengubungi beliau lagi di hari berikutnya.

Selalu tuliskan terima kasih.





Selalu tuliskan kata "terima kasih" setelah menuliskan inti pesanmu. Bisa juga kamu menyatakan keperluanmu terlebih dahulu kepada gurumu, beliau menjawabnya, lalu ucapkan "terima kasih". Hal ini membuat gurumu menganggapmu sebagai pribadi yang bisa menghargai orang lain.


Nah..itulah materi yang saya sampaikan untuk hari ini. Sudahkah kalian menerapkadalam pembelajaradarin selamini. Jika belum tugas kalian sekarang adalah terapkan etikdatas ketika berkomunikasi dengaguru saadaring. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika Berkomunikasi Dengan Guru Dalam Pembelajaran Daring  Saat ini pembelajaran daring menjadi solusi terdepan untuk melakukan sebuah pembe...

Rabu, 13 Januari 2021

TETAP BAHAGIA DITENGAH PANDEMI COVID-19

 

TETAP BAHAGIA DITENGAH PANDEMI COVID-19




Sampai kapan kita harus terus-terusan di rumah aja begini? Kalau hanya sehari dua hari, tentu enggak masalah kalau kita mengurangi bepergian. Tapi, ini sudah hampir sepuluh bulan. Kapan virus corona pergi? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini pasti sering berlalu-lalang di benak kalian, ya kan? Karena itu, adalah penting untukmu agar bisa mengafirmasi diri agar tetap bahagia.😊😊

Kebahagiaan adalah separuh obat untuk penyakit, termasuk penyakit yang disebabkan oleh si virus nakal satu ini. Tetapi dengan berbagai impitan dan masalah lain yang ditimbulkannya juga, rasanya sulit juga ya untuk tetap bahagia sekarang ini?

            Well, memang, ketidakpastian itu mau enggak mau membawa kecemasan. Kecemasan yang timbul apalagi jika berlebihan, kalau dibiarkan saja akhirnya ya bisa mempengaruhi mental kita. Ketika mental sudah down, akibatnya daya tahan tubuh menurun sehingga virus pun akan mudah menyerang. Virus apa pun.

            So, meski mungkin akan terasa sulit, mari kita jaga diri supaya tetap bahagia. Seenggaknya, kita bisa mencegah dulu penyakit itu datang dengan rasa positif dalam diri kita. Gimana caranya?

Yuk kita simak 7 Tips Tetap Bahagia di Tengah Pandemi

1.      Pastikan makananmu sehat dan bergizi

Makanan sehat dan bergizi ibarat “bensin” untuk tubuh kita. Meski “hanya” bekerja di rumah, tapi tubuh kita justru membutuhkan semakin banyak makanan yang sehat lo. Dan, kamu pasti tahu, makanan sehat dan baik akan membuat tubuh kita terkondisikan juga dengan baik, sehingga akan memengaruhi mental agar tetap bahagia. Jadi, pastikan menu makananmu setiap hari sehat dan bergizi ya.



2.      Olahraga untuk perbaiki mood

Olahraga bisa bikin bahagia dan senang lho! Ya, olahraga rutin bisa jadi salah satu solusi untuk meningkatkan mood dan memperbaiki suasana hati. Dengan olahraga, kalian lebih bisa meredam dan mengelola emosi.

Ketika kalian berolahraga, otak akan melepaskan endorfin, adrenalin, serotonin, dan dopamin. Semua bahan kimia otak ini akan bekerja sama untuk membuat tubuh merasa lebih baik, sehingga kalian akan merasa lebih tenang, nyaman, dan bahagia.



3.      Lakukan hobi dengan sepenuh hati

Kita semua pasti punya kegemaran atau minat. Nah, sesekali, di tengah kesibukan pembelajaran daring, lakukan hobi dan kali ini, lakukanlah dengan sepenuh hati. Melakukan sesuatu yang menyenangkan hati akan membuat kita tetap bahagia kan? Iya dong, pasti!

Lagi pula, siapa tahu dari hobimu ini bisa menghasilkan pemasukan sampingan. Lumayan kan, buat nambahin dana darurat.



4.      Akses berita update virus corona seperlunya saja

Waspadalah, karena banyak banget konten negatif beredar ketika kondisi sedang genting seperti sekarang. Parahnya lagi, konten-konten itu juga belum tentu benar. Kadang hanya dibuat agar membuat heboh doang.

Yang seperti ini, jelas akan memengaruhi kondisi mental kita. Kita enggak akan bisa tetap bahagia, jika setiap hari selalu terpapar konten negatif apalagi jika terus-menerus.



5.      Hubungi keluarga, saudara, atau orang terdekat via video call

Meskipun kamu tetap di rumah , well done! Jangan lupa, kamu tetap bisa menghubungi keluarga, saudara dan teman-teman kamu via video call kan?

Berinteraksi dengan mereka juga bisa membuat kita jadi merasa positif dan tetap bahagia. Melihat bahwa mereka semua baik-baik saja, dalam kondisi sehat, akan membuat kita jadi semangat untuk bertahan



6.      Jangan mencari rasa bahagia dengan belanja

Ketika kita sedang dalam kondisi tidak baik, kita lantas merasa bahwa dengan membeli sesuatu maka kita akan merasa bahagia. Ketika ternyata dengan membeli satu barang tidak membawa kebahagiaan–seperti yang sebelumnya kita kira, kita pun lantas mempertimbangkan untuk beli barang lain lagi. Itulah akar dari perilaku impulsive buying“, hingga jadinya #rauwisuwis# belanja yang enggak ada ujung pangkalnya.

Makanya, ada baiknya kamu pertimbangkan lagi deh, kalau nafsu untuk membeli sesuatu muncul. Apakah memang butuh atau sekadar ingin belanja atas nama “membahagiakan” diri sendiri? Kalau memang jawabannya yang terakhir, coba deh kamu urungkan dulu. Carilah kesenangan dari hal lain, selain belanja, karena bagaimanapun kamu perlu untuk lebih berhemat sekarang.

 


7.      Tetap bersyukur dan berdoa

Sangat penting juga buat kita untuk tetap bersyukur di saat kondisi seperti ini. Ada banyak lo, yang bisa disyukuri; bersyukur masih bisa berada di dalam rumah bersama keluarga, bersyukur masih tersedia makanan yang bisa disantap dengan nikmat, bersyukur masih bisa tidur dengan nyenyak. Bersyukur masih bisa mengerjakan tugas sekolah, bersyukur masih bisa menjalankan ibadah puasa, dan sebagainya.

Rasa syukur bisa menjadi pangkal dari semua perasaan bahagia yang tersembunyi. Lakukanlah sesering mungkin, agar kita tetap bahagia di masa sulit ini. Dan jangan lupa untuk selalu berdoa supaya virus covid-19 segera berakhir.



Sumber:

https://www.qmfinancial.com/2020/04/tetap-bahagia-di-tengah-pandemi/


  Etika Berkomunikasi Dengan Guru Dalam Pembelajaran Daring  Saat ini pembelajaran daring menjadi solusi terdepan untuk melakukan sebuah pem...